people

Balada Binyu dan Lubang dihatinya

tubuhnya basah kuyup karena keringat bercampur hujan. yang beberapa saat kemudian akan kering kembali diterpa sinar matahari. kering dibadan. begitu cara dia melewati hari- harinya. melangkah setapak demi setapak, sesekali berlari ketika merasa terkejar waktu, kemudian tertidur tepat diatas jejak terakhirnya, dan bangun tepat diatas jejak pertamanya. dia bukan tak punya rumah. tapi dia tak butuh itu. dia hanya butuh melangkah. ya! melangkah!. demi sesuatu. ya! sesuatu! yang tak dia tau!.

"NAMAKU BINYU DAN ADA LUBANG DIHATIKU!!!".

teriaknya ketika seluruh badannya mengalami keram yang luar biasa. membuat tubuhnya tak bisa lagi bergerak. hanya bisa teriak. tidak ada sesiapapun yang mendengarnya. hening setelah teriakannya. sesaat kemudian pingsan dan tak sadarkan diri.

"kau ini apa?". Binyu terkejut ketika melihat sebentuk cahaya jingga tepat didepan wajahnya.
"aku Cinta".jawab cahaya itu.
"apa itu?". tanya Binyu lagi.
"aku adalah sesuatu yang kau cari selama ini! sesuatu yang membuat kau meninggalkan rumahmu. meninggalkan kemapananmu. meninggalkan kenyamananmu. sesuatu yg membuatmu terus melangkah walau lelah, berlari meski letih. walaupun kau tak tau namaku! ya! aku ini cinta!" jawabnya.
"aku pernah bertemu denganmu sebelumnya. namun kau mengabaikanku. dan kini kau mencariku." cahaya itu melanjutkan.
"tidak.. aku tak ingin mencarimu, aku begini karena ada lubang dihatiku. rasanya sesak. sakit. aku tak bisa menahannya. itu yang membuat aku rela meninggalkan semuanya. aku cuma ingin menutup lubang ini. agar aku tak lg merasakan sesak dan sakit.aku tidak pernah mencari sesuatu yang bernama cinta!!".bantah Binyu.
"ya! kau mencariku! kau tak bisa membantahku! sebab semua orang selalu mencariku! semua orang rela melakukan apa saja untuk memilikiku. semua orang bahkan berani mengorbankan nyawanya atas namaku. kadang aku menertawai mereka. mereka lucu. sebab sekeras apapun mereka berusaha, sebesar apapun mereka berkorban. mereka tak mungkin bisa memilikiku sebelum aku sendiri yang memutuskan untuk mendatangi mereka." cahaya itu menimpali.
Binyu hanya terdiam meresapinya. lebih tepatnya ingin mengucapkan sesuatu tapi tertahan, tak bs berkata-kata.
cahaya itu kemudian melanjutkan. "apa kau tau? aku bisa menghilangkan rasa sesak dan rasa sakit yg selama ini kau rasakan."
"maksudmu??" tanya Binyu heran.
"ya!! aku bisa menutup lubang dihatimu!!" jawabnya.
"bisakah kau??" Binyu memohon.
"tentu!! sebab lubang itu hadir karena aku. jadi hanya aku yang bisa menutupnya." jawab cahaya itu memastikan.
"kalau begitu lakukan!" Binyu sudah tak sabar. dia sudah tak ingin merasakan sakitnya.
"namun.. sebelum itu.. aku ingin kau tau kenapa aku bersedia menutupnya. kenapa aku mendatangimu lagi." cahaya itu kemudian mendekat ke tubuh Binyu. menyelimuti seluruh tubuhnya. kemudian berbisik ketelinga Binyu.

"sebab aku tak butuh alasan untuk mendatangi seseorang..!!"

tiba-tiba Binyu terbangun. dia pingsan cukup lama.
terbangun tepat diatas jejak kaki yang sama. jejak kaki yang sama sebelum jatuh tak sadarkan diri.
tapi ada satu hal yang beda. ada satu hal yang tidak sama.
rasa sesak yang selama ini dia rasakan tak lagi terasa. rasa sakit yang selama ini dia rasakan tak lagi ada. ya! itu!.

Binyu kemudian menopang tubuhnya yang kepayahan. memaksa untuk berdiri. memaksa untuk berdiri. agar dia bisa teriak. bisa teriak untuk sekali lagi. berteriak!

"NAMAKU BINYU DAN TAK ADA LAGI LUBANG DIHATIKU!!!"

"yang ada hanya cinta.."
"ya! Cinta.."

Balada Binyu dan Lubang dihatinya

tubuhnya basah kuyup karena keringat bercampur hujan. yang beberapa saat kemudian akan kering kembali diterpa sinar matahari. kering dibadan. begitu cara dia melewati hari- harinya. melangkah setapak demi setapak, sesekali berlari ketika merasa terkejar waktu, kemudian tertidur tepat diatas jejak terakhirnya, dan bangun tepat diatas jejak pertamanya. dia bukan tak punya rumah. tapi dia tak butuh itu. dia hanya butuh melangkah. ya! melangkah!. demi sesuatu. ya! sesuatu! yang tak dia tau!.

"NAMAKU BINYU DAN ADA LUBANG DIHATIKU!!!".

teriaknya ketika seluruh badannya mengalami keram yang luar biasa. membuat tubuhnya tak bisa lagi bergerak. hanya bisa teriak. tidak ada sesiapapun yang mendengarnya. hening setelah teriakannya. sesaat kemudian pingsan dan tak sadarkan diri.

"kau ini apa?". Binyu terkejut ketika melihat sebentuk cahaya jingga tepat didepan wajahnya.
"aku Cinta".jawab cahaya itu.
"apa itu?". tanya Binyu lagi.
"aku adalah sesuatu yang kau cari selama ini! sesuatu yang membuat kau meninggalkan rumahmu. meninggalkan kemapananmu. meninggalkan kenyamananmu. sesuatu yg membuatmu terus melangkah walau lelah, berlari meski letih. walaupun kau tak tau namaku! ya! aku ini cinta!" jawabnya.
"aku pernah bertemu denganmu sebelumnya. namun kau mengabaikanku. dan kini kau mencariku." cahaya itu melanjutkan.
"tidak.. aku tak ingin mencarimu, aku begini karena ada lubang dihatiku. rasanya sesak. sakit. aku tak bisa menahannya. itu yang membuat aku rela meninggalkan semuanya. aku cuma ingin menutup lubang ini. agar aku tak lg merasakan sesak dan sakit.aku tidak pernah mencari sesuatu yang bernama cinta!!".bantah Binyu.
"ya! kau mencariku! kau tak bisa membantahku! sebab semua orang selalu mencariku! semua orang rela melakukan apa saja untuk memilikiku. semua orang bahkan berani mengorbankan nyawanya atas namaku. kadang aku menertawai mereka. mereka lucu. sebab sekeras apapun mereka berusaha, sebesar apapun mereka berkorban. mereka tak mungkin bisa memilikiku sebelum aku sendiri yang memutuskan untuk mendatangi mereka." cahaya itu menimpali.
Binyu hanya terdiam meresapinya. lebih tepatnya ingin mengucapkan sesuatu tapi tertahan, tak bs berkata-kata.
cahaya itu kemudian melanjutkan. "apa kau tau? aku bisa menghilangkan rasa sesak dan rasa sakit yg selama ini kau rasakan."
"maksudmu??" tanya Binyu heran.
"ya!! aku bisa menutup lubang dihatimu!!" jawabnya.
"bisakah kau??" Binyu memohon.
"tentu!! sebab lubang itu hadir karena aku. jadi hanya aku yang bisa menutupnya." jawab cahaya itu memastikan.
"kalau begitu lakukan!" Binyu sudah tak sabar. dia sudah tak ingin merasakan sakitnya.
"namun.. sebelum itu.. aku ingin kau tau kenapa aku bersedia menutupnya. kenapa aku mendatangimu lagi." cahaya itu kemudian mendekat ke tubuh Binyu. menyelimuti seluruh tubuhnya. kemudian berbisik ketelinga Binyu.

"sebab aku tak butuh alasan untuk mendatangi seseorang..!!"

tiba-tiba Binyu terbangun. dia pingsan cukup lama.
terbangun tepat diatas jejak kaki yang sama. jejak kaki yang sama sebelum jatuh tak sadarkan diri.
tapi ada satu hal yang beda. ada satu hal yang tidak sama.
rasa sesak yang selama ini dia rasakan tak lagi terasa. rasa sakit yang selama ini dia rasakan tak lagi ada. ya! itu!.

Binyu kemudian menopang tubuhnya yang kepayahan. memaksa untuk berdiri. memaksa untuk berdiri. agar dia bisa teriak. bisa teriak untuk sekali lagi. berteriak!

"NAMAKU BINYU DAN TAK ADA LAGI LUBANG DIHATIKU!!!"

"yang ada hanya cinta.."
"ya! Cinta.."

Purnama Pertama

Kau purnama pertama..
Bulat..
Penuh..
Indah..
Lalu suram..
Menikam lewat guratan sinar tajam..
Tidak..
Bukan rongga..
Senyum..
Sebaris..
Tipis..
Lalu miris..

Ada gumam disini..
Sontak bergumul jadi mantra..
Memanggil..
Menjemput..
Menyambut..
Kau purnama pertama..

Permadani emas menyeruak disekujur tubuhmu yg telanjang..
Menantang sang raja yang sesaat lagi datang..
berperang..
Lalu hilang..
Yang ada tinggal siang..
Kejam..
Kusam..
Karam..

Sedikit saja aku punya daya..
Kan kubentang terpal hitam dseluruh penjuru angkasa..
Agar kau senantiasa menyala..
Bulat..
Penuh..
Indah..
Tanpa suram menikam..
purnama..
pertama..
Kau purnama pertama..

Surat Untuk Dunia

Hai Dunia..
Apa kabarmu?
Masih berseteru sama manusia?
Sudah lama y?

Aku tau..
Kau tak lagi sehat..
Menjadi kau pasti bikin penat..
Seiring bertambahnya usiamu..
Semua jd terasa berat..

Aku dengar tangisanmu..
raunganmu..
rintihanmu..
Aku dengar semua itu..
Kadang2 kau juga gemetaran kan?
Aku merasakannya..

Tp tau tidak?
Skrg manusia sedang ramai membicarakanmu..
Mau menyembuhkanmu katanya..
Jangan tertawa..
Siapa tau kali ini mereka benar-benar serius..

Tak seperti kemarin..
Katanya membasuh ternyata menusuk..
Katanya menyeka ternyata menyiksa..
Yah..
Itu karna manusia memang kadang tak seperti manusia..

Tp aku yakin kau tak benci manusia..
Sebab mana mungkin kau rela membiarkan tubuhmu dipijak, walaupun akhirnya diinjak-injak, kalau kau benci mereka..

Ah Dunia..
Aku tau rasanya sakit, terhimpit, tapi tak bs menjerit..

Karna itulah surat ini ku rakit..
Dari kata demi kata yg terbesit..
Diatas kertas yg sempit..
Agar pahit yg kau rasa tak lagi menggigit..
Agar sakit yang kau punya tak lagi menghimpit..
Agar kau bs menjerit..

Wahai Dunia..
Maafkan mereka ya?
Sebab mereka, manusia, tak kan bs hidup tanpa maafmu..

Salam..
Semoga sehat selalu..
Dariku..
Manusia yg tak pantas disebut manusia..

Nyanyian Ombak

Disini Ombak berdesir bersahut-sahutan..
Ingin kutuliskan bunyinya..
Agar semua tau iramanya..
Tapi mana aku bisa..
Menirukannya saja aku tak sanggup..

Busa-busa putih diujungnya..
Ibarat tuts-tuts piano yg menggelombang..
Memang tak ada nada..
Tp ada riak sebagai gantinya..

Pendar-pendar cahaya lampu perahu membentang di sepanjang garis selat ini..
Seolah sengaja meniupkan riak-riak kearahku..
Berlomba-lomba menggapai kakiku..

Berdentum..
Sesekali ketika ombak menghantam pasir yg sedari dulu sudah basah ini..
Kemudian gemericik sesudahnya..
Ini bagian yang aku suka..
Sampai-sampai aku tersenyum dibuatnya..

"Ayo terus bernyanyi.. lebih keras lagi.. Dengungkan iramamu dengan lantang.. Mainkan nadamu sesuka hatimu.. Karna aku cinta nyanyianmu" teriakku..

Segera mereka menjawabku..
Tertiup..
Berdentum..
Lalu gemericik..
Tertiup lagi..
Berdentum lagi..
Gemericik lagi..

Ah..
Indah sekali iramanya..
Tanpa sadar mataku tertutup menikmatinya..
Kurasakan getaran-getarannya menggerogoti kepalaku..
Merasuk lewat telingaku..
Membangunkan seluruh bulu kudukku..
Membasuh lukaku..
Menghapus resahku..
Meredam galauku..
Menampar amarahku..
Membunuh sepiku..
Menepis rinduku..
Mencumbu nuraniku..
Menyulut gairahku..

Hingga ragaku benar-benar tercuri..

Tuk menari seiring nyanyian ombak yg nikmat ini..

@ Pantai Sumpang Binangae Barru,
dinihari 07022010,
Dajju eleganique.

Eleganique

baru-baru ini saya nemu jargon baru..

dan saya rasa itu pas buat jd sebuah nick..

hahhay..

buat yang bingung sambil melongo..

Eleganique itu maksudnya..

Elegan+Unik..

jadi..

Eleganique = keunikan yang elegan..

asyiik sekaleee...

hihi..

biasalah..

anak muda..

selalu pengen tampil keren..

*padahal ga tau juga sih, apa itu emang terdengar keren atau ngga.. hihihi..
gapapalah.. the name so called effort (namanyaaa jugaaa usahaaaa).. hahhay..

Saat Maaf memilih untuk Pergi

Wahai anakku..
Aku kasihan padamu..
Karna aku..
Dan duniaku yg akan menjadi duniamu kelak..
Tak bisa mewarisimu maaf..

Tak usah menangis anakku..
Tangismu tak akan memanggilnya kembali..
Maaf telah pergi..
Pergi meninggalkan duniaku..
Kelak duniamu tak akan mengenal maaf..

Maaf pergi karena dibenci..
Maaf pulang karena ditendang..

Dibenci oleh duniaku..
Ditendang oleh sesamaku..

Maaf datang jauh sebelum ada duniaku..
Hidup berdampingan dgn sesepuhku dan dunianya..
Tp anakku..
duniaku kini bukan dunia sesepuhku..
Tak ada lagi ruang untuk maaf bermukim..
Duniaku telah penuh rasa benci..
Sesamaku lebih senang menyakiti..
Jadi bukankah lebih baik dia pergi?

Anakku..
Entah telingamu sudah bisa mendengarku atau belum..
Nanti ktika kau dewasa..
Ingatlah..
Kalau duniamu pernah dihuni oleh maaf..
Meskipun kau sendiri tak kan pernah tau..
maaf itu apa..
maaf itu seperti apa..

Anakku..
Kelak ktika nanti tenggorokanmu sudah dicekoki keahlian mengadu domba oleh sesamamu.. oleh duniamu..
Jangan jadikan maaf sbg kambing hitam krn telah pergi..
sebab sesamaku dan duniakulah yg berulah..
Hingga maaf jd gerah..
Tak betah dan tak punya rumah..
Jd bukankah lebih baik dia pulang?

Hei anakku..
Tumbuhlah..
Tumbuhlah sendiri..
Sebab aku jg ingin pergi..
Tak sanggup aku melihatmu tumbuh tanpa rasa maaf..

Skali lg kuminta anakku..
Kelak ktika nanti kepalamu sudah ditanami ilmu untuk menemukan oleh sesamamu.. oleh duniamu..
Jangan cari aku..
Sebab aku pasti sudah bahagia disana..
Tempat dmana maaf itu kembali..
Menari brsama para bidadari..
Tanpa rasa benci..
Dan tak saling menyakiti..